Perhatikan Gambar Berikut :
Gambar 1
Gambar 2
Pertanyaan
1. Jelaskan gambar 1 dan 2 ?
2. Adakah keterkatitan antara gambar 1 dan gambar 2 ?
3. Menurut kalian apa yang menyebabkan ikan mati ?
Note :
Biology Search
Rabu, 10 Juni 2009
Materi Apersepsi
Pandangan Tentang Pendidikan
Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha watta’alla dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Melalui penerapan pendekatan humanistik maka pendidikan ini benar-benar akan merupakan upaya bantuan bagi anak untuk menggali dan mengembangkan potensi diri serta dunia kehidupan dari segala liku dan seginya.
Ada tiga hal yang perlu di kaji kembali dalam pendidikan.
Kedua, pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan intelegensi akademik peserta didik. Pengembangan seluruh spektrum intelegensi manusia baik jasmaniah maupun rohaniyahnya perlu diberikan kesempatan didalam program kurikulum yang luas dan fleksibel, baik didalam pendidikan formal, non formal dan informal.
Ketiga, pendidikan ternyata bukan hanya membuat manusia pintar tetapi yang lebih penting ialah manusia yang berbudaya dan menyadari hakikat tujuan penciptaannya.
Dengan demikian proses pendidikan dapat kita rumuskan sebagai proses hominisasi dan humanisasi yang berakar pada nilai-nilai moral dan agama, yang berlangsung baik di dalam lingkungan hidup pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa, kini dan masa depan.
Untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat madani yang diridhoi Allah swt. tentunya memerlukan paradigma baru. Paradigma lama tidak memadai lagi bahkan mungkin sudah tidak layak lagi digunakan. Suatu masyarakat yang religius dan demokratis tentunya memerlukan berbagai praksis pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan masyarakat yang religius dan demokratis pula. Masyarakat yang tertutup, yang sentralistik, yang mematikan inisiatif berfikir manusia dan jauh dari nilai-nilai moral dan agama Islam bukanlah merupakan pendidikan yang kita inginkan. Pada dasarnya paradigma pendidikan nasional yang baru harus dapat mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal dan global dengan tetap memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah dan Syariatnya. Paradigma tersebut haruslah mengarah kepada lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu, demokratis dan religius yang sesuai dengan kehendaknya sebagai wujud nyata fungsi kekhalifahan manusia dimuka bumi.
Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik dan sekurelistik baik didalam manajemen maupun didalam penyusunan kurikulum yang kering dari nilai-nilai moral dan agama harus diubah dan disesuaikan kepada tuntutan pendidikan yang demokratis dan religius. Demikian pula di dalam menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, maka proses pendidikan haruslah mampu mengembangkan kemampuan untuk berkompetensi didalam kerja sama, mengembangkan sikap inovatif dan ingin selalu meningkatkan kualitas. Demikian pula paradigma pendidikan baru bukanlah mematikan kebhinekaan malahan mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan mayarakat dan bangsa Indonesia.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Biologi
Kelas : X
Materi : Pencemaran Lingkungaan
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Kompetensi dasar
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan msalah perusakan atau pencemaran lingkungn dan pelestarian lingkungan
Indikator
1. Menjabarkan kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran lingkungan
2. Merangkum informasi dampak berbagai jenis limbah
3. Menyusun laporan upaya manusia mengatasi pencemaran lingkungan
Model pembelajaran
• Diskusi Informasi
• Diskusi kelompok
Sumber Pembelajaran
• Materi E-book
• Gambar-gambar dari internet
Langkah-langkah pembelajaran
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memotivasi siswa dengan menampilkan gambar ikan-ikan yang mati secara tiba-tiba.
2. Guru bertanya kepada siswa “anak-anak kira-kira apa yang terjadi dengan ikan-ikan yang ada di gambar. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab singkat.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang daur biogeokimia dengan menuliskan di papan tulis.
b. Kegiatan inti (70 menit)
1. Guru menjelaskan secara singkat tentang materi polusi dan dampaknya.
2. Guru menyuruh siswa membentuk kelompok dan berdiskusi dalam mengerjakan LKS (tugas global warming).
3. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk dalam melakukan diskusi.
4. Guru meminta salah satu kelompok untuk melakukan presentasi hasil diskusi.
5. Guru bersama dengan siswa membahas hasil diskusi (Global Warming) secara klasikal dan menuliskan hasil diskusi di depan kelas.
c. Penutup (10 menit)
1. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran hari ini.
2. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari artikel tentang langkah-langkah mengatasi global warming di internet dan dikumpulkan dipertemuan berikutnya..
3. Guru mengakhiri pelajaran hari ini
Penilaian Dalam Pembelajaran
Penilaian berupa
1. Hasil diskusi dan presentasi
2. Tugas Mandiri (artikel)
Tugas global warming
Perhatikan Gambar Berikut :
Pertanyaan dan Diskusi
1. Jelaskan menurut pendapatmu tentang gambar di atas ?
2. Jika es di kutup terus mencair apa yang akan terjadi dengan kehidupan organisme di bumi ?
3. Apakah kondisi di atas dapat berdampak pada manusia ? jelaskan?
4. Jelaskan proses terjadinya global warming ?
5. Jelaskan langkah kongkrit untuk mengurangi pemanasan global ?
Selasa, 09 Juni 2009
GHL 2 IPA-3 di Taman Prestasi
Kegiatan GHL ini dilakukan pada tanggal 3 November 2008 dari pukul 08.00 – 12.00. Kegiatan yang dilakukan antara lain berupa :
1. Penanaman TOGA
2. Identifikasi dan Pembuatan Papan Nama Tanaman
3. Pembuatan Buku Inventarisasi Tanaman
Berikut ini merupakan dokumentasi kegiatan GHL
1. Pengarahan oleh pembina sebelum GHL
2. Penanaman TOGA oleh siswa
3. Penanaman TOGA dengan pihak dinas pertamanan
4. Inventarisasi tanaman
5. Rehat setelah kegiatan
6. Siswa 2 IPA-3 bersama dengan pembina GHL
Pengolahan Lidah Buaya (Aloe vera) (Oleh Budi Utomo, S.Pd. Guru Biologi SMA YPPI-1 Surabaya)
Lidah buaya yang nama Latinnya Aloe vera L. tergolong ke dalam suku Liliaceae. Aloe berarti “senyawa pahit yang bersinar”. Eksudat (getah) tanaman ini pahit rasanya, tetapi dapat digunakan sebagai obat penyembuh pada berbagai penyakit kulit.
Pada awalnya lidah buaya tumbuh liar di tempat berudara panas. Karena bentuknya yang unik, kemudian juga ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias.Belakangan ini lidah buaya dibudidayakan secara besar-besaran untuk tujuan industri, baik industri pangan maupun nonpangan. Cara menanamnya pun cukup mudah. Hanya dengan memisahkan tunas dari batang daun induknya. Lidah buaya dapat tumbuh subur hampir di semua benua, terutama di daerah beriklim panas, seperti Indonesia. Diperkirakan lebih dari 350 spesies lidah buaya yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia.
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari: kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit degeneratif.
Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase, dan lain-lain. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspartat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin. Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, berupa sejenis jeli, minuman segar sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol, selai, dan lain-lain. Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai makanan/minuman kesehatan. Hal tersebut disebabkan oleh kombinasi kandungan zat gizi dan nongizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak kesehatan.
Kegunaan lidah buaya sebagai makanan/minuman antara lain berkhasiat untuk: cacingan, susah kencing, susah buang air besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor (pelindung hati), imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes melitus, penurun kolesterol, dan penyakit jantung koroner.
Kegiatan Pengolahan Aloe vera
Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, berupa sejenis jeli, minuman segar sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol, selai, dan lain-lain. Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai makanan/minuman kesehatan. Hal tersebut disebabkan oleh kombinasi kandungan zat gizi dan nongizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak kesehatan.
Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya yang umum dimanfaatkan adalah: (a) daun, yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak, (b) eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental), secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka, dan sebagainya, (c) gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
1. Pembuatan Nata de Aloe vera
Alat dan Bahan:
• Daun Aloe vera
• Pisau
• Air kapur
• Baki
Langkah-langkah
• Kupas kulit lidah buaya
• Potong lidah buaya bentuk dadu
• Rendam potongan Aloe vera dalam air kapur selama 1 hari
• Bilas potongan Aloe vera dengan air sampai bersih
Produk dari Nata de Aloe vera yang sudah jadi bisa digunakan untuk membuat es campur, es buah atau campuran makanan misalnya jelly lidah buaya.
2. Pembuatan dawet Aloe vera
Alat dan Bahan
• Daun Aloe vera
• Pisau
• Air Jeruk
• Baki
• Gula/Syrup
• Santan
Langkah-langkah
• Kupas kulit lidah buaya
• Potong lidah buaya bentuk panjang
• Rendam potongan Aloe vera dalam air jerak selama 1 hari (Air jeruk di ganti tiap 12 jam)
• Bilas potongan Aloe vera dengan air sampai bersih
• Masukkan potongan Aloe vera ke dalam dyrup atu rebusan gula tambahkan santan dan es batu.
Resep manfaat lidah buaya untuk kesehatan
Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.
Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.
Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari. @ Suharso Rahman
Raker Guru dan Karyawan SMA YPPI-I
Berikut ini merupakan dokumentasi RAKER SMA YPPI-I Surabaya
2. Diskusi guru bidang studi
3. Presentasi evaluasi mata pelajaran
4. Permainan kelompok
5. Mr. Budi & Friends lagi santai
6. Audisi Majalah Remaja (di pantai)
7. Acara Bakar Ikan
8. Mr. Budi lagi main bilyard
9. Kebersamaan guru dan karyawan
Dokumentasi Budidaya Jamur Tiram Putih
1. Persiapan Media (Serbuk kayu, Bekatul, Kapur)
2. Penyampuran Media
3. Packing Media
4. Sterilisasi Media
5. Inokulasi Media dengan Bibit Jamur
6. Inkubasi di Kumbung
7. Masa Panen
Read More ..
Senin, 08 Juni 2009
BUDIDAYA JAMUR KAYU EDIBEL di SMA YPPI-I Surabaya
Jamur merupakan organisme yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa , bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap oleh untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik, yaitu tanaman yang hidupnya tergantung pada organisme lain.
Saat ini jamur kuping, merang, shiitake, tiram dan champignon sudah dibudidayakan secara komersial untuk memenuhi kebutuhan yang semakin hari semakin meningkat.
Jamur memiliki kandungan gizi yang lengkap, diantaranya adalah karbohidrat, kalsium, kalium, fosfor dan besi, serta vitamin B, B12 dan C.
Selain mempunyai manfaat di bidang ekonomi, jamur juga memiliki manfaat dibidang kesehatan antara lain;
- Jamur Shiitake, menghambat pertumbuhan kanker sampai dengan 92 %.
- Jamur Tiram, mencegah penyakit hipertensi, baik konsumsi oleh ibi hamil dan meyusui.
- Jamur Merang, mencegah anemia, kanker dan menurunkan tekanan darah tinggi.
- Jamur kuping, meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan aliran darah, menurunkan kadar kolesterol, dan anti toksin.
Tujuan Kegiatan
· Melatih siswa agar mampu memanfaatkan prinsip – prinsip bioteknologi serta implikasinya pada science , lingkungan , teknologi dan masyarakat.
· Memberi bekal kepada siswa dalam mengembangkan dan membudidayakan jamur secara mandiri.
Kegiatan Budiaya Jamur
Kegiatan budidaya jamur di SMA YPPI-I meliputi:
- Pembiakan bibit jamur F1,F2, dan F3
Dalam kegiatan pembibitan dikenal pembiakan tahap pertama (F1), pembiakan tahap kedua (F2), dan tahap ketiga (F3). Setelah pembiakan tahap F3, bibit siap diinokulasikan di media tanam untuk ditumbhkan menjadi jamur dewasa siap konsumsi.
Pembuatan biakan F1
Media yang digunakan dalam pembiakan bibit F1 adalah media PDA (potatoes dextrose agar) yang inokulasi dengan spora jamur (Induk yang unggul) dengan teknik kultur jaringan atau kultur spora. Inokulasi dilakukan dalam entkas yang sebelumnya disterilkan dengan alcohol 70 % dan formalin 2 %. Setelah itu diinkubasi selama 2 – 3 hari dengan suhu 24 – 28 oC sampai tumbuh mycelium yang berwarna putih merata disekitar spora.
Pembuatan biakan F2
Media biakan F2 berbeda dengan F1 karena media F2 berhubungan dengan media tanam dikumbung. Bahan yang digunakan adalah serbuk kayu yang dicampur dengan dedak dengan komposisi 80% : 20 %. Setelah itu media dimakuskkan ke dalam botol dan di lubangi tengahnya sedalam 1 – 3 cm ditengah dan ditutup dengan kapas. Kemudian disterilisasi dengan autoclaf pada suhu 121 dengan tekanan 1,1 atm selama 1 jam. Sebelum diinokulasi, media didinginkan selama 12 jam. Media yang sudah dingin diinokulasi dalam entkas dengan mengambil miselium dari F1. Setelah diinokulasi biakan F2 diinkubasi selama 2 – 4 minggu sampai media dipenuhi dengan miselium.
Pembuatan biakan F3
Media biakan F3 sama dengan F2, cara membuatnya pun sama hanya saja tujuannya untuk memperbanyak bibit jamur. 1 botol biakan F2 dapat diinokulasikan kedalam 100 – 150 botol biakan F3.
- Pembuatan media tanam
Penyampuran media tanam
Media tanam yang digunakan adalah serbuk kayu yang dicampur dengan bekatul/dedak dan kapur. Penyampuran dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan atau alat, tergantung banyaknya media. Penyampuran harus dilakukan secara merata dan tidak terjadi gumpalan-gumpalan karena bisa menghambat pertumbuhan miselium jamur. Setelah itu diberi air sampai kelembapan 50 – 65 %.
Pembungkusan
Media yang sudah dicampur dimasukkan dalam kantong plastic PP ukuran 20 x 30 cm, lalu dipadatkan. Tepat ditengah dilubangi sedalam 7 - 10 cm dengan diameter 2 cm dengan menggunakan kayu bulat.
Kemudian ujung plastic di buka, tepat diatas media tanam dipasang cincin dari plastic atau pipa paralon, lalu disumbat dengan kapas. Proses terakhir kapas dibungkus dengan kertas pembungkus. Media tanam jamur kayu didalam bungkus plastic inilah yang disebut dengan bag log.
- Sterilisasi bag log
Sterilisasi dapat dilakukan dengan mengukus dalam drum yang dimodifikasi seperti dandang, bagian tutup drum diberi dengan katup dan manometer untuk mengontrol tekanan uap. Sterilisasi dilakukan selama 5 jam dengan suhu 121 tekanan 1,1 atm. Setelah sterilisasi media didinginkan selama 12 jam.
- Inokulasi bibit jamur F3 pada media serbuk gergaji
Inokulasi atau penanaman dilakukan setelah bag log dingin dan dilakukan di entkas jika bag lognya banya bisa dilakukan dalam ruangan yang sudah disterilkan. Jika inokulasi dilakukan diruangan sebaiknya yang melakukan inokulasi 2 orang, satu orang menuang bibit dan satu orang lagi menutup bag log secepatnya. Dengan demikian waktu inokulasi semakin cepat dan kemungkinan bibit tercemar mikroba akan semakin kecil.
- Inkubasi dalam kumbung
Inkubasi atau proses penumbuhan miselium jamur dilakukan dengan cara menyimpan bag log di ruang inkubasi bersuhu 22 – 28 oC. Bag log diletakkan langsung pada lantai ruang inkubasi dengan posisi berdiri. Lamanya waktu inkubasi 30 – 60 hari sampai media bag log dipenuhi miselium.
- Perawatan dalam kumbung
Bag log yang sudah dipenuhi miselium dipindah dalam kumbung (Rumah Jamur) disusun dalam rak dengan posisi berdiri atau tidur. Setelah itu dilakukan penyayatan di bawah ring dengan tujuan jamur akan muncul dari bekas sayatan itu.
- Pemanenan Jamur
Setelah penyayatan maka bag log disemprot dengan spayer halus sehingga air menyarupai kabut. Setelah 5- 10 hari maka jamur akan tumbuh. Tunggu samapai besar dan siap panen. Panen jamur dilakukan secara manual menggunakan tangan atau menngunakan pisau tajam. Pemanenan dilakukan bersama dengan akarnya.
Pemanenan jamur dapat diatur waktu dan kontinuitasnya, kalo ingin panen banyak maka penambahan sayatan bisa dilakukan. Jamur akan terus muncul sampai media dalam bag log habis.
- Penanganan pasca panen
Setelah panen maka langkah pertama adalah membersihkan jamur dari berbagai kotoran yang menempel. Setelah itu jamur bisa dijual dalam bentuk segar atau kering untuk dikonsumsi
Penanganan Pasca Panen
Hasil kegiatan budidaya jamur kayu edible di SMA YPPI-I merupakan program plus bidang biologi. Kegiatan budidaya jamur juga dipamerkan pada kegiatan:
- Penerimaan rapor sisipan semester gasal tahun pelajaran 2005/2006
- Musroom Day semester gasal tahun 2006/2007
- HUT YPPI ke 60 tanggal 1 Juli 2007
- Exspo studi lanjut dan raport sisipan semester gasal 22 Desember 2007
Read More ..
Ekstak Jahe
Kegiatan ini diberikan dalam bentuk pelatihan kepada siswa dan ibu-ibu PKK yang tersebar di wilayah surabaya dan sekitarnya.
Berikut ini merupakan dokumentasi kegiatan pembuatan Ekstrak Jahe.
1. Pemarutan Jahe
2. Hasil Pemarutan Ekstrak
3. Pengorengan / Pemanasan perasan jahe di tambah dengan gula
4. Pengadukan sampai terbentuk ekstrak (kristal)
Apabila sudah terbentuk kristal maka ekstrak sudah jadi dan siap untuk dikonsumsi
mudah bukan.
Selamat Mencoba.
Minggu, 07 Juni 2009
Hidroponik
Hidroponik merupakan Cara Budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah.
1. Persiapan Pembibitan
2. Penyemaian Tanaman (sawi)
3. Pertumbuhan sawi setelah 25 hari
4. Pemanenen Sawi Oleh Siswa dan Guru
5. Panen sawi dengan orang Tua
Bagaimana Dokumentasinya ???????
Read More ..